BANJARBARU — Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan nasional dan merespons tantangan El Nino serta krisis global, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) menyelenggarakan Penandatanganan Kontrak Konstruksi Optimasi Lahan Rawa dan Cetak Sawah Rakyat Tahun Anggaran 2025, Kamis malam (12/6) di Aula Lantai 2 Dinas PKP Prov. Kalsel, Banjarbaru. 

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Menteri Pertanian RI untuk mempercepat pelaksanaan kegiatan optimasi lahan sebagai bagian dari program strategis nasional. Upaya ini diharapkan mampu meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dan produktivitas padi guna memperkuat ketahanan pangan di tengah kondisi cuaca ekstrem dan ketidakpastian global. 

Kepala BBPP Binuang, Dr. Atekan, turut hadir dalam kegiatan ini sebagai perwakilan Kementerian Pertanian di tingkat Unit Pelaksana Teknis (UPT). Kehadiran beliau menjadi simbol dukungan penuh terhadap langkah-langkah konkret pemerintah daerah dalam pengembangan lahan rawa menjadi lahan pertanian produktif. 

Acara penandatanganan ini dihadiri langsung oleh para pejabat strategis lintas lembaga, antara lain jajaran Komando Distrik Militer (Kodim) se-Kalsel, Staf Khusus Menteri Pertanian, perwakilan Ditjen Lahan dan Irigasi, serta jajaran Dinas Pertanian dari beberapa kabupaten seperti Tapin, Hulu Sungai Selatan, Tanah Laut, dan Banjarbaru. 

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan, Ir. H. Syamsir Rahman, Ms, menekankan bahwa penandatanganan ini merupakan momentum penting untuk mempercepat implementasi program Optimasi Lahan Rawa dan Cetak Sawah, sekaligus sebagai bentuk kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan TNI. 

Melalui program ini, ditargetkan peningkatan produksi padi secara signifikan dengan memanfaatkan lahan rawa secara maksimal dan berkelanjutan, sejalan dengan upaya pencapaian swasembada pangan nasional. BBPP Binuang akan terus mengawal dan mendampingi proses pelaksanaan program ini, khususnya dari sisi pelatihan dan penguatan SDM petani serta kelembagaan kelompok tani di lapangan.