loader

BBPP BINUANG BINA KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI KRPL Dalam rangka memantapkan dan keberlanjutan Swasembada Pangan Nasional, Melalui Pengembangan Teknologi Biotron Secara Masif Pada Tanaman Cabe dan Sayuran Lainnya

  • 16/04/2024 08:24:23
  • By : Administrator
  • 72
BBPP BINUANG BINA KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI  KRPL  Dalam rangka memantapkan dan keberlanjutan Swasembada Pangan Nasional, Melalui Pengembangan Teknologi Biotron Secara Masif Pada Tanaman Cabe dan Sayuran Lainnya

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman di hadapan Komisi IV DPR RI, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman membeberkan target capaian produksi komoditas utama tahun 2024 yang  disampaikan nya dalam Rapat Kerja (Raker) Menteri Pertanian bersama Komisi IV DPR RI. Salah satunya  komoditas yang sangat sensitif terhadap gejolak inlfansi yaitu Cabai mentargetkan sebesar 3 juta ton pada tahun 2024.Rabu (8/11/2023).

 

 

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman meminta mulai menggalakkan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) yaitu agar masyarakat untuk menanam cabai di pekarangan rumah. Hal tersebut dinilai bisa jadi solusi kenaikan harga cabai pada beberapa waktu terakhir.

 

 

Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Hortikultura Prihasto Setyanto mengatakan, dengan adanya kenaikan harga cabai ini pihaknya mendorong untuk melakukan pembenihan cabai di 38 provinsi. "Untuk target kurang lebih hampir 80 juta benih cabai bisa ditanam kurang lebih sekitar 4-5 ribu hektar," jelasnya. Menurutnya, kenaikan harga cabai pada beberapa waktu belakangan ini dikarenakan produksi yang turun akibat fenomena El Nino.(Senin, 30 Oktober 2023 - 13:41 WIB).

 

 

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nusyamsi, di setiap kesempatan selalu mengatakan bahwa ada 3 hal yang menjadi faktor pengungkit produktivitas, yaitu inovasi teknologi dan sarana prasarana, peraturan perundangan dan local wisdom, dan sumber daya manusia. “Teknologi pengungkit produktivitas adalah varietas, pemupukan berimbang, pemanfaatan alsintan, pengendalian OPT dan panen pasca panen. Semua komoditas pertanian jika ingin meningkat produktifitasnya, tak terkecuali tanaman cabe dan sayuran lainnya”.

 

Senada dengan Kepala BPPSDMP, Dr.Wahida, Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang, menyampai kan bahwa ”untuk meningkatkan produktifitas tanaman, baik tanaman pangan maupun hortikultura, sebagai contoh tanaman cabe  diperlukan kolaborasi penerapan teknologi pertanian bibit, pemupukan (Program Genta Organik), alsintan, pengendalian OPT dan penanganan panen dan pasca panen dengan baik”.

 

”Inovasi alternatif yang meraih Top Inovasi Pelayanan Publik Kategori Terpuji Tahun 2023 Tingkat Nsional, yaitu Inovasi Biotron. Diharapkan dapat berkontribusi terhadap peningkatan produksi tanaman pangan dan hortikultura, untuk mendukung akselerasi pencapaian swasembada pangan nasional. Inovasi biotron merupakan teknologi material yang merakit tiga jenis material yaitu Biochar(bio Arang), Nutrisi Organik, dan Bahan Hayati konsorsium yang bersinergis dan simbiosis dalam mikro agroekosistem sebagai penyusun makro agroekosistem lahan produksi pertanian. Sehingga lingkungan (agroekosistem) mampu memberikan daya dukung secara berkelanjutan terhadap sistem produksi padi dan jagung. Biotron dapat diproduksi secara masal oleh petani dengan bimbingan penyuluh pertanian dan inovator biotron. Sehingga dapat mengefisiensikan penggunaan pupuk anorganik secara bertahap dari 20-70%, tanpa mengurangi kebutuhan nutrisi tanaman bahkan terjadi perbaikan kualitas agroekosistem karena telah terjadi auto supply of soil nutrients, yang mampu memberikan peningkatan produksi pada tanaman pangan dan hortikultura 21,3-36,4% dari musim tanam ke-1 sampai dengan musim tanam ke-5 sesuai kondisi awal lahan”tambah Budiono, Inovator Biotron dari BBPP Binuang.

 

Sebagaimana yang telah dikembangkan oleh Inovator Biotron dari BBPP Binuang, Budiono selaku Widyaiswara Ahli Madya. Telah menerapkan inovasinya pada lahan praktek BBPP Binuang sejak tahun 2018 diantaranya Bawang Merah, Cabe, Tomat, Kacang Panjang, Sawi ,Okra, Kangkung, Bayam) dan Lahan Petani Model yang telah dbina sejak tahun 2023.Tersebar di Kabupaten Tanah laut (komoditas bawang merah), Tabalong (Bawang merah), Tanah Bumbu (Cabe, Kacang Panjang, Terong, dan sayur lainnya).

 

”Jika dilakukan secara masif dan menjadi program nasional secara bertahap (2024-2026) mampu mendukung program pelayanan subsidi pupuk dari seluas 35-40% lahan pertanian tanaman pangan pada tahun 2023 meningkat seluas 75-80% dari kemampuan anggaran subsidi pupuk yang sama pada tahun 2023,”Selanya. 

 

(Budiono,SP,MM/Widyaiswara Ahli Madya BBPP Binuang)