Oleh:
Asri Puspita Wardhani, M.Sc.
Widyaiswara Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang – Kalimantan Selatan
Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) atau biasa dikenal oleh masyarakat dengan Rosella adalah salah satu bahan alam yang mempunyai banyak manfaat untuk pencegahan berbagai macam penyakit. Bagian bunga Rosella yang dapat diproses menjadi produk pangan adalah kelopak bunganya (kaliks). Kelopak bunga Rosella Merah (Hibiscus sabdariffa L.) memiliki potensi sebagai sumber bahan pangan fungsional, antioksidan, antibakteri, zat pewarna alami serta pemanfaatan lain dalam bidang kesehatan. Nilai fungsional bunga Rosella ini disebabkan karena tingginya kandungan senyawa fitokimia potensial pada kelopak bunganya. Komponen fitokimia potensial tersebut meliputi fenol, alkaloid, tannin, flavonoid, saponin, asam organik, antosianin, dan polisakarida (Mungole dan Chaturvedi, 2011; Da-Costa-Rocha, dkk., 2014).
Rasa masam yang dimiliki kelopak bunga rosella disebabkan oleh kandungan vitamin C (asam askorbat) dalam kadar yang cukup tinggi. Rosella merah mengandung 260-280 mg vitamin C, vitamin D, B1 dan B2. Kandungan vitamin C Rosella merah 3 kali lipat dari anggur hitam, 9 kali lipat dari jeruk sitrus, 10 kali lipat lebih besar dari buah belimbing (Nurnasari dan Khuluq, 2017). Secara umum manfaat dan khasiat dari Rosella merah adalah memperlancar peredaran darah, mencegah tekanan darah tinggi, meningkatkan kinerja usus, mengandung vitamin C kadar tinggi yang berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh manusia terhadap serangan penyakit, tingginya kandungan kalsium sehingga dapat mengurangi resiko osteoporosis dan membantu pertumbuhan tulang, serta mencegah peradangan pada saluran kencing dan pembentukan batu ginjal.
Beberapa produk olahan dari rosella antara lain teh, sirup dan selai. Untuk mendapatkan manfaat dari kelopak bunga rosella, konsumen harus merebus kelopak bunga yang sudah dikeringkan dalam air mendidih selama kurang lebih 8-10 menit. Ekstrak kelopak bunga rosella yang dihasilkan dari hasil perebusan yang telah dikeringkan memiliki warna merah gelap dan rasa yang sangat masam. Penelitian membuktikan bahwa konsentrasi ekstrak sebesar 4% dengan lama perebusan 10 menit akan memberikan jumlah total polifenol yang optimum. Ekstrak yang diperoleh kemudian diuji kadar total polifenolnya dan memberikan kadar sebesar 429 mg/100gr ekstrak. Warna merah gelap disebabkan karena adanya zat warna antosianin dalam bentuk senyawa daphniphylline dalam kadar yang cukup tinggi (Bridle dan Timberlake, 1997). Oleh sebab itu kelopak bunga rosella juga dapat menjadi salah satu sumber zat warna alami yang memiliki keamanan yang lebih baik jika dibandingkan dengan zat warna sintesis.
DAFTAR PUSTAKA
(1) Bridle P, Timberlake (1997). Anthocyanin As Natural Food Colour – Selected aspect. Food Chemistry 58(1-2) : 103-109. https://doi.org/10.1016/S0308- 8146(96)00222-1.
(2) Da-Costa-Rocha, I., Bonnlaender, B., Sievers, H., PischelI, Heinrich, M. 2014. Hibiscus sabdariffa L., A Phytochemical And Pharma-Cological Review. Food Chemistry (165):424-443.
(3) Mungole, A., Chaturvedi, A. 2011. Hibiscus sabdariffa L., A Rich Source Of Secondary Metabolites. International Journal of Pharmaceutical Sciences Review and Research. 6(1):83-87.
(4) Nurnasari E, Khuluq D (2017) Potensi Diversifikasi Rosela Herbal (Hibiscus sabdariffa L.) Untuk Pangan dan Kesehatan. Buletin Tembakau, Serat & Minyak Industri 9 (2): 82-92. Doi:10.21082/ btsm. v9n2.2017.82-92.