Please ensure Javascript is enabled for purposes of Kementerian Pertanian RI
1
Chatbot
Selamat datang , silahkan tanyakan sesuatu

Bioda: Solusi Cerdas Pertanian Berkelanjutan

  • 08/07/2025 14:03:40
  • By : Admin Satker
  • 24
Bioda: Solusi Cerdas Pertanian Berkelanjutan

Oleh: 

Budiono, S.P, M.M

Widyaiswara BBPP Binuang 

 

 

Indonesia merupakan sebuah negara yang dianugerahi kekayaan alam yang melimpah, tanah yang subur serta iklim tropis sehingga aktivitas-aktivitas pertanian dan perkebunan dapat dilaksanakan dengan hasil yang memuaskan. Kondisi ini menjadikan Indonesia berkembang sebagai negara agraris dengan berbagai macam komoditas yang tersebar diseluruh penjuru nusantara.

 

Namun, permasalahan mulai timbul saat terjadi kesalahan manajemen pengelolaan di lahan pertanian oleh para petani. Pola pertanian dengan menggunakan prinsip revolusi hijau telah menimbulkan masalah baru yaitu terjadinya kerusakan lahan akibat pemakaian pupuk kimia dengan dosis yang berlebihan sehingga menyebabkan akumulasi residu kimia yang berasal dari sisa pupuk yang tidak dapat diserap oleh tanaman. 

 

Selain itu pemakaian pestisida secara berlebihan yang telah merusak ekosistem lahan dan meninggalkan residu pada buah, biji-bijuan dan daun. Lebih lanjut keadaan tersebut memberikan dampak negatif terhadap kelestarian tanah, air, ekosistem sawah dan kerusakan lingkungan secara luas. 

 

Bahan-bahan kimia pertanian juga memberikan pengaruh buruk bagi kesehatan manusia. Penggunaan bahan kimia pertanian tersebut menurunkan kualitas tanah yang berakibat tanaman tidak mem-peroleh kecukupan nutrisi bahkan residu kimia yang terikut dalam hasil panen dapat berakibat racun bagi manusia.

 

Oleh karena itu, diperlukannya upaya untuk mengurangi penggunaan Kimia Pertanian. Salah satunya yakni dengan Bioda (Bio D'Corp Agro). Widyaiswara Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang, Budiono yang sekaligus Inovator Bioda mengungkapkan, pihaknya meluncurkan Bioda sebagai solusi cerdas Pertanian Berkelanjutan.

 

Alasannya, Bioda mampu berperan sebagai Pupuk Organik Cair (POC), Pupuk hayati, Kompos, Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) senyawa fungsional tanaman, Pembedah tanah, Bahan Pestisida Organik yang ramah lingkungan serta meningkatkan produksi pertanian guna mewujudkan Swasembada Pangan. 

 

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa peningkatan produksi ini merupakan hasil nyata dari kebijakan afirmatif yang diterapkan di sektor hulu yang digencarkan sejak awal tahun.

 

“Lonjakan produksi ini adalah hasil kerja konkret di lapangan sesuai arahan Presiden Prabowo. Produksi naik, stok kuat, dan petani untung. Ini sinyal positif bahwa swasembada pangan bukan lagi sekadar wacana, tapi sudah di depan mata,” ujar Mentan Amran.