Andi Amran Sulaiman, sebagai Menteri Pertanian memiliki fokus utama pada mewujudkan swasembada pangan di Indonesia. 

Beliau mengimplementasikan berbagai strategi, seperti intensifikasi dan ekstensifikasi, melalui program seperti Luas Tambah Tanam (LTT), Brigade Swasembada Pangan, dan Optimasi Lahan (Oplah). 

Strategi tersebut bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan dan mencapai target swasembada dalam tempo yang sesingkat-singkatnya 

"Ini target kita, ini sasaran kita, jadi jelas dan target berikutnya adalah meningkatkan indeks pertanaman, tanam 1 kali menjadi 2 kali, 2 kali menjadi 3 kali. Ini akan meningkatkan produksi cepat untuk sektor pangan, khususnya padi," ungkapnya. 

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Idha Widi Arsanti dalam berbagai kesempatan menegaskan bahwa sektor pertanian perlu ditangani serius dan memerlukan kolaborasi harmoni dalam menyelesaikan permasalah yang ada. 

Sejalan dengan itu, Direktorat Jenderal Lahan dan Irigasi Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) memfasilitasi potensi kolaborasi antara Asian Development Bank (ADB) - Kementerian Pertanian Untuk Optimasi Lahan di Indonesia. 

Menindaklanjuti hal tersebut, Tenaga Ahli Menteri Bidang Teknologi Inovasi Pengelolaan Irigasi, Hendri Sosiawan dan Expert ADB, Mr. David Meigh melaksanakan kunjungan ke lokasi cetak sawah dan optimasi lahan di Kabupaten Barito Kuala, Tanah Laut, serta Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan, Pada tanggal 30 april sampai dengan 03 Mei 2025.

Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang Atekan yang turut mendampingi kegiatan ini mengungkapkan fokusnya pada upaya mewujudkan swasembada pangan melalui Optimasi Lahan, Cetak Sawah Rakyat (CSR), dan pengembangan Luas Tambah Tanam di wilayah Kalimantan Selatan.

Penulis: M. Irfan Karuniawan, S.Kom