Public Hearing BRMP Kalsel Bahas Swasembada Pangan dan Strategi Modifikasi Cuaca

Banjarbaru, 9 September 2025 – Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) Kalimantan Selatan menggelar public hearing yang menghadirkan berbagai pemangku kepentingan untuk membahas langkah strategis percepatan swasembada pangan serta pemanfaatan teknologi modifikasi cuaca. Acara ini dibuka oleh Ir. H. Syamsir Rahman, M.S., mewakili Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan, sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah dalam memperkuat sektor pertanian di tengah tantangan perubahan iklim dan dinamika pasar pangan.

Pembahasan utama dalam forum ini berfokus pada arah kebijakan dan program prioritas pertanian Kalimantan Selatan tahun 2025. Salah satunya adalah program optimalisasi lahan rawa dan pencetakan sawah baru dengan alokasi total 60 ribu hektare. Dari jumlah tersebut, 30 ribu hektare ditargetkan untuk pembukaan sawah baru dan 30 ribu hektare lainnya untuk peningkatan produktivitas lahan yang telah ada. Program ini didukung kerja sama dengan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) sebagai mitra pelaksana dalam riset, validasi, serta kajian teknis.

Selain itu, strategi lain yang dipaparkan adalah pelaksanaan gerakan tanam dan panen secara berkesinambungan dengan prinsip “tanam setiap hari, panen setiap hari”. Upaya ini diharapkan dapat menjamin ketersediaan pangan sepanjang tahun sekaligus mendukung stabilitas pasokan di pasar. Pemerintah juga menempatkan peningkatan mutu dan keamanan pangan sebagai prioritas, sehingga masyarakat memperoleh pangan yang sehat, segar, dan layak konsumsi.

Public hearing ini juga menyoroti pentingnya menjaga stabilitas harga komoditas pertanian agar petani tidak mengalami kerugian pada saat panen raya. Pemerintah daerah menyiapkan langkah-langkah khusus, termasuk mendorong partisipasi Aparatur Sipil Negara dalam membeli produk petani secara langsung serta memperluas akses distribusi hasil panen ke pasar yang lebih luas.

Dalam konteks perubahan iklim, forum ini menekankan peran penting teknologi modifikasi cuaca sebagai instrumen mitigasi. Teknologi penyemaian awan dipandang mampu mengatasi risiko kekeringan maupun banjir yang dapat mengganggu produktivitas pertanian. Dengan penerapan yang tepat, teknologi ini diharapkan dapat menjamin ketersediaan air untuk irigasi, menjaga kesehatan lahan pertanian, dan memperkuat sistem produksi pangan di Kalimantan Selatan.

Komitmen BRMP dalam melaksanakan pelayanan publik melalui tupoksi yang diwujudkan dalam penandatanganan maklumat layanan yg ditandatangani oleh ka. BRMP dan disaksikan stake holder dan mitra

Penulis: Nadhiratul Fadhilah, S.I.Kom