Oleh:
Budiono, SP, MM.
Widyaiswara Ahli Madya BBPP Binuang
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan terus mendorong generasi muda untuk berperan aktif dan proaktif dalam mewujudkan swasembada pangan sesuai arahan Presiden.
Mentan Amran mengatakan Kementerian Pertanian terus berupaya meregenerasi sektor pertanian dengan memfokuskan program-program pada generasi muda. Untuk itu, Menteri Amran mengajak anak muda Indonesia untuk aktif terlibat pada sektor pertanian sebagai pilar keberlanjutan pangan Nasional.
"Keterlibatan petani muda dalam pembangunan sektor pertanian Indonesia menjadi faktor keberlanjutan pangan nasional. Petani muda harus menjadi contoh bagi petani lainnya," kata Mentan Amran.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyampaikan dalam konsep pertanian modern, membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional, kreatif dan inovatif.
Atas dasar itulah, Pusat Perpustakaan dan Literasi Pertanian Sekretaris Jendral Kementerian Pertanian menyelenggarakan webinar ’Bincang Literasi & Diskusi Buku Budi Daya Padi Ramah Lingkungan’ pada hari Kamis, 28 November 2024 yang diakses melalui aplikasi Zoom Cloud Meeting serta Youtube Live Streaming.
Webinar ini bertujuan ini untuk menyampaikan pentingnya teknologi tepat guna yang kaitannya dengan inovasi dalam pengembangan pertanian berkelanjutan, untuk lebih mengenal budidaya padi ramah lingkungan dan produk pangan sehat.
Moderator pada Webinar kali ini yaitu Iffan Muttaqien, dengan narasumber Gagad Restu Pratiwi (Peneliti Badan Riset Inovasi Nasional) serta Widyaiswara Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang, Budiono. Selama kegiatan webinar berlangsung, pesertam mendapatkan materi tentang budidaya padi ramah lingkungan. Buku ini membahas tentang alternatif teknologi budidaya padi ramah lingkungan untuk mendukung Program Perluasan Areal Tanam (PAT) dan Optimasi Lahan (Oplah) yang merupakan Program Strategis dan Prioritas Kementerian Pertanian untuk mewujudkan Swasembada Pangan Nasional yang telah di janjikan oleh Presiden Prabowo Subijanto dalam visi dan misinya.
”Buku ini memberikan suplemen materi Budidaya padi ramah lingkungan dengan keunggulan yang signifikan, terutama dalam konteks efisiensi, produktivitas, keberlanjutan, dan dampak lingkungan. Inti dari budidaya padi ramah lingkungan adalah jurus optimalisasi anakan produktif (Opsianif), penggunaan Biotron, dan pestisida nabati untuk pengendalian OPT. Beberapa keunggulan budi daya padi ramah lingkungan, yaitu mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia sehingga meningkatkan efisiensi pupuk. Selain itu juga hemat air, mempercepat pemulihan kesehatan lahan, meremediasi tanah-tanah yang tercemar bahanbahan kimiawi, dan menyediakan hara yang dibutuhkan tanaman sesuai dengan fase pertumbuhan tanaman, Terang Budiono sebagai penulis.
”Beberapa metode seperti pengelolaan tanaman yang tepat dapat mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari lahan sawah terutama pada lahan marginal lahan rawa. Hal ini membantu mengurangi jejak karbon dari produksi padi. Penggunaan Pestisida Nabati (pesnab) dapat mendukung keanekaragaman hayati lokal dan dapat membantu mengendalikan hama penyakit tanaman secara alami. Padi yang dibudidayakan dengan metode ramah lingkungan sering kali bebas dari residu bahan kimia berbahaya. Ini meningkatkan kualitas dan keamanan pangan yang penting untuk konsumen. Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang 72 Budidaya Padi Ramah Lingkungan Menuju Pertanian Lebih Baik Pangan yang mengatur keamanan pangan,” Pungkasnya.