Oleh:
Angga Bayu Saputra, S.ST, M.I.Kom
Widyaiswara BBPP Binuang
Tapin — Presiden Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia harus swasembada pangan, tidak impor.
Pernyataan itu diperkuat kembali oleh Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman yang mengatakan bahwa penyuluh menjadi pahlawan pangan dan garda terdepan dalam mewujudkan swasembada pangan.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Dsya Manusia Pertanian (BPPSMDP) Kementan Idha Widi Arsanti, menyampaikan Sumber Daya Manusia (SDM) penyuluhan memegang peran penting untuk kemajuan pertanian.
“Penyuluh pertanian merupakan ujung tombak pembangunan pertanian di lapangan. Perannya sangat signifikan dalam mewujudkan pertanian yang berkelanjutan,” ujarnya.
Untuk itu, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang mengadakan Sertifikasi Kompetensi Penyuluh Pertanian Level Supervisor.
Melalui penyelenggaraan setifikasi, asesi diuji berdasarkan tiga komponen utama: pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) penyuluh pertanian.
Setelah berlangsung selama 3 hari, yang dimulai pada tanggal 14 hingga 16 Juni 2025 Penutupan kegiatan dilakukan secara resmi oleh Kepala BBPP Binuang, Dr. Atekan, yang dalam arahannya mengapresiasi semangat dan dedikasi seluruh peserta.
“Sertifikasi bukan hanya tentang pengakuan legal, tetapi juga representasi kualitas diri sebagai penyuluh yang mampu mendampingi petani dalam membangun ketahanan dan kemandirian pangan,” ujar Atekan.
Ia juga menegaskan pentingnya peran penyuluh sebagai penggerak di lapangan, terutama dalam mendukung program strategis Kementerian Pertanian seperti Brigade Pangan, Optimalisasi Lahan, serta penguatan kelembagaan tani dan mewujudkan Penyuluh Profesional dan Tersertifikasi.