RILIS BPPSDMP - 03 Juli 2025 (HUMAS/779)
BARITO KUALA — Upaya mewujudkan swasembada pangan terus didorong Kementerian Pertanian (Kementan), salah satunya lewat program Optimasi Lahan Rawa (Oplah).
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan penerapan teknologi modern untuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.
Penegasan itu disampaikan kembali oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti. Ia menekankan pentingnya kerja sama lintas lembaga, baik di tingkat pusat maupun daerah.
“Untuk mewujudkan swasembada pangan ini tidak bisa sendirian, kita harus terus bergandengan tangan dengan semua pihak,” ujar Santi.
Ia menambahkan, BPPSDMP berkomitmen memperkuat efektivitas penyuluhan dan optimalisasi lahan demi ketahanan dan swasembada pangan.
Sebagai bagian dari dukungan terhadap program strategis Kementan, khususnya Oplah 2025, Kepala BBPP Binuang, Atekan, mendampingi kunjungan Tenaga Ahli Menteri Pertanian ke lokasi Oplah di Kecamatan Tabunganen, Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Rabu (02/07/2025).
Tabunganen menjadi salah satu fokus Oplah 2025, dengan dua desa prioritas: Beringin Kencana dan Tanggul Rejo. Luas lahan yang akan dioptimalkan di dua desa ini mencapai 712 hektare merupakan sentra produksi padi Barito Kuala.
Untuk mencapai lokasi, rombongan menempuh 40 menit perjalanan menggunakan klotok (perahu kecil) menyusuri jalur air. Akses darat masih terbatas, hanya bisa dilalui sepeda motor di jalan tanah, menjadikan transportasi sungai sebagai pilihan utama.
Empat Brigade Pangan yang baru terbentuk dalam dua hari turut hadir dalam kunjungan ini. Mereka berdiskusi langsung dengan Tenaga Ahli Menteri, Kepala BBPP Binuang, dan jajaran Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Barito Kuala.
Danramil Tabunganen dan Koordinator BPP Tabunganen juga turut mendampingi, menunjukkan sinergi antara sektor pertanian dan aparat wilayah.
Kepala BBPP Binuang, Atekan, berharap kunjungan ini memperkuat semangat kolaborasi antar pemangku kepentingan agar Oplah 2025 berjalan optimal dan lahan rawa bisa lebih produktif untuk mendukung swasembada pangan nasional.
Penulis: M. Irfan Karuniawan, S.Kom