RILIS BPPSDMP - 16 Juni 2025 (HUMAS/707)
TAPIN - Swasembada pangan menjadi prioritas utama Presiden Prabowo. Komitmen ini ditegaskan dengan dorongan kuat dari Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, yang menyebut penyuluh sebagai pahlawan pangan dan garda terdepan dalam mewujudkan kemandirian pangan nasional.
Senada, Kepala BPPSDMP Kementan, Idha Widi Arsanti menegaskan peran strategis Sumber Daya Manusia (SDM) penyuluhan dalam memajukan sektor pertanian.
“Penyuluh adalah ujung tombak pembangunan di lapangan. Perannya krusial dalam menciptakan pertanian yang berkelanjutan,” ujarnya.
Sebagai langkah nyata meningkatkan profesionalisme, BPPSDMP kembali menggelar Sertifikasi Kompetensi Penyuluh Pertanian Level Supervisor, yang berlangsung selama tiga hari, 14–16 Juni 2025, di TUK Mandiri BBPP Binuang.
Sebanyak 20 peserta dari Kalimantan Selatan dan Kalimantan Barat mengikuti uji kompetensi ini dengan penuh semangat. Hasilnya membanggakan: 100% peserta dinyatakan kompeten.
Kepala BBPP Binuang, Atekan, Sabtu (14/06/2025) mengapresiasi semangat para penyuluh dan terus mendorong peningkatan kapasitas mereka sebagai pendamping petani dan pilar utama swasembada.
Uji kompetensi ini dipandu oleh asesor Teguh Wijono dan Soleh Wahyudi, didampingi oleh Joko Tri Harjanto dari LSP Pertanian BPPSDMP.
“Sertifikasi ini adalah bentuk pengakuan resmi atas keahlian penyuluh. Mereka kini tak hanya profesional, tetapi juga memiliki legitimasi nasional,” jelas Teguh.
Ia menambahkan, penyuluh yang telah kompeten harus hadir dengan nilai tambah: peka terhadap masalah lapangan, menjaga kinerja dengan akhlak mulia, serta rendah hati dan siap membantu masyarakat.
“Penyuluh harus mengikuti perubahan zaman, sabar, mampu mendengar, mencari solusi, dan menjauhi sifat sombong. Syukuri capaian ini sebagai amanah,” pesannya.
Sementara itu, Joko Tri Harjanto menegaskan bahwa sertifikasi bukan sekadar formalitas, tapi upaya strategis untuk meningkatkan motivasi, wawasan, dan daya saing penyuluh.
“Karena itu, LSP Pertanian bersama TUK BBPP Binuang menggabungkan bimbingan teknis dan sertifikasi dalam satu rangkaian kegiatan,” tutupnya.
Penulis: M. Irfan Karuniawan, S.Kom