Oleh:
Tota Totor Naibaho, S.P, M.P
Widyaiswara BBPP Binuang
BARITO KUALA - Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman dalam berbagai kesempatan mengatakan monitoring dan evaluasi berkelanjutan penting agar target tercapai. Data lapangan yang terukur jadi dasar pengambilan keputusan.
Guna memastikan Program Brigade Pangan berjalan sesuai dengan target, serta mengevaluasi hal apa saja yang harus dibenahi di dalam pengelolaan Brigade Pangan, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian melaksanakan In-Depth Monitoring.
Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 10 Juni 2025, yang berlokasi di 3 Kabupaten di Provinsi Kalimantan Selatan, yakni Kabupaten Barito Kuala, Tanah Laut, dan Tapin.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian di lokasi pun turut memberikan semangat kepada para petani millenial dan kelompok Brigade pangan yang ada di Provinsi Kalimantan Selatan.
Dalam kesempatannya beliau menyampaikan Saat ini kondisi pangan dunia di beberapa negara sedang mengalami krisis pangan seperti negara negara tetangga di Asia.
"Untuk itu, ketahanan pangan perlu menjadi fokus utama kita bersama, peran petani khususnya petani padi sangat penting untuk dapat memenuhi kebutuhan beras," ungkapnya.
Beliau menambahkan, saat ini stok beras kita tertinggi dalam sejarah Indonesia
"Dalam mewujudkan Swasembada pangan, kita harus berkerja keras bersama-sama, semua pemangku kebijakan harus berkolaborasi dan berkoordinasi dalam mendorong ketahanan pangan nasional," tukasnya.
Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang, Atekan pun mengerahkan LO Brigade Pangan dan Staff dalam penyelenggaraan kegiatan ini.
Pihaknya senantiasa berupaya untuk mensukseskan program utama Kementerian Pertanian Brigade Pangan di Provinsi Kalimantan Selatan.
Editor: M. Irfan Karuniawan, S.Kom