BANJARBARU — Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman dalam berbagai kesempatan mengatakan bahwa Kementerian Pertanian terus fokus dalam upaya meningkatkan produksi pangan, khususnya komoditas padi, untuk mewujudkan swasembada pangan secepat cepatnya.
“Brigade Pangan merupakan paket lengkap dengan program optimasi lahan, dengan adanya BP lahan pertanian bisa di olah secara modern, profesional dan terampil,” ujar Mentan.
Hal ini juga disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian,Idha Widi Arsanti menyampaikan saat ini kondisi pangan dunia di beberapa negara sedang mengalami krisis pangan seperti negara negara tetangga di asia, untuk itu ketahanan pangan perlu menjadi fokus utama kita bersama.
”Peran petani khususnya petani padi sangat penting untuk dapat memenuhi kebutuhan beras, saat ini stock beras kita tertinggi dalam sejarah Indonesia, dalam mewujudkan swasembada pangan kita harus berkerja keras bersama-sama," ujar Idah.
untuk itu,BPPSDMP Kementerian Pertanian terus menunjukkan komitmennya dalam menyukseskan program strategis nasional, khususnya Brigade Pangan yang bertujuan untuk mempercepat swasembada pangan melalui optimalisasi lahan dan peningkatan indeks pertanaman.
Sebagai langkah akselerasi pelaksanaan kegiatan Brigade Pangan di wilayah Kalimantan Selatan, BPPSDMP Kementan menggelar Rapat Koordinasi Persiapan In-Depth Monitoring pada Senin, 9 Juni 2025, bertempat di Hotel Novotel, Kota Banjarbaru.
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang, Dr. Atekan, M.Si., didampingi Tim Liaison Officer (LO) Kalimantan Selatan serta jajaran pelaksana teknis lainnya.
Dalam arahannya, Kepala BBPP Binuang menyampaikan bahwa Kalimantan Selatan termasuk salah satu provinsi yang menunjukkan capaian menggembirakan dalam pelaksanaan program Optimasi Lahan (Oplah). “Alhamdulillah, realisasi Oplah di Kalimantan Selatan telah sesuai dengan target yang ditetapkan Kementerian Pertanian. Ini adalah hasil dari kerja sama aktif lintas sektor, termasuk penyuluh, Babinsa, dan Brigade Pangan di lapangan,” ujar Atekan.
Rapat ini membahas strategi pelaksanaan In-Depth Monitoring yang akan dilakukan untuk mengevaluasi efektivitas implementasi program Brigade Pangan, serta memastikan keberlanjutan kegiatan pertanian secara tepat sasaran dan berdaya guna.
Melalui monitoring mendalam, diharapkan potensi masalah di lapangan dapat teridentifikasi lebih dini, serta menjadi acuan dalam pengambilan kebijakan strategis di masa mendatang.
Penulis: M. Irfan Karuniawan, S.Kom