Please ensure Javascript is enabled for purposes of Kementerian Pertanian RI
1
Chatbot
Selamat datang , silahkan tanyakan sesuatu

Kepala BBPP Binuang Dampingi Sesditjen PSP Dalam Rangka Monitoring Optimasi Lahan Di Barito Kuala

  • 14/07/2025 10:23:00
  • By : Admin Satker
  • 18
Kepala BBPP Binuang Dampingi Sesditjen PSP Dalam Rangka Monitoring Optimasi Lahan Di Barito Kuala

Oleh: 

Aman Nurrahman Kahfi, M.Sc

Koordinator Widyaiswara BBPP Binuang 

 

BARITO KUALA — Dalam rangka memastikan kelancaran dan efektivitas pelaksanaan program Optimasi Lahan (Oplah) tahun 2025, Sekretaris Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Sesditjen PSP), Mulyono, bersama Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang, Dr. Atekan, melakukan kunjungan lapangan ke sejumlah titik lokasi di Kecamatan Anjir Pasar, Kabupaten Barito Kuala, pada Ahad, 13 Juli 2025.

 

Monitoring dilakukan di tiga titik lokasi Oplah, yakni dua titik di Desa Gandaraya dan satu titik di Desa Mentaren. Dalam peninjauan tersebut, Sesditjen PSP menegaskan kepada pelaksana teknis dan unsur TNI yang terlibat agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan komponen yang telah ditetapkan dalam SID. Hal ini penting guna memastikan bahwa program Oplah mampu memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan produktivitas padi.

 

Dr. Atekan selaku Penanggung Jawab Program Swasembada Pangan di Kabupaten Barito Kuala, turut melakukan konfirmasi ke lapangan, khususnya terhadap Brigade Pangan “Belajar Usaha” yang dibentuk berbasis lahan Oplah di Desa Gandaraya pada 2024. Menurut keterangan Hanapi, manajer BP Belajar Usaha, kegiatan tanam di musim tanam kedua (MT-2) tahun lalu telah berhasil dilaksanakan—sesuatu yang sebelumnya belum pernah terjadi di wilayah tersebut.

 

Sebagai informasi, Kecamatan Anjir Pasar tahun ini mendapat alokasi Optimasi Lahan seluas 322 hektar, yang tersebar di Desa Mentaren dan Gandaraya. Hingga Ahad (13/07), progres konstruksi tercatat telah mencapai 13,5%, dan ditargetkan selesai pada bulan Agustus 2025.

 

Selain proyek Oplah, Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III juga dijadwalkan akan melaksanakan normalisasi saluran tersier yang melintasi Desa Gandaraya, guna mendukung efektivitas irigasi pertanian di wilayah tersebut.

 

Dalam arahannya, Dr. Atekan mengingatkan bahwa keberhasilan program ini bukan hanya tugas satu pihak, melainkan merupakan tanggung jawab bersama seluruh elemen, termasuk Brigade Pangan, TNI, penyuluh, dan petani.

 

“Semua pihak memiliki kepentingan yang sama untuk mensukseskan swasembada pangan. Kolaborasi dan komitmen bersama menjadi kunci,” tegas Atekan.