TAPIN - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, seperti air dan tanah yang subur.
“Banyak peluang tersedia untuk mewujudkan visi kementerian melalui program Cetak Sawah Rakyat ini”, Ungkap Amran.
Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menyatakan bahwa pihaknya akan terus mendukung pelaksanaan program ini.
“Pentingnya koordinasi antara pemerintah daerah dengan masyarakat untuk memastikan keberhasilan program Cetak Sawah Rakyat” kata Dedi.
Atas dasar itulah, Tenaga Ahli Menteri Pertanian, Hendri Sosiawan melaksanakan survei untuk menentukan lokasi beserta luasan cetak sawah rakyat di Kalimantan Selatan. Lokasi yang disurvei yakni Desa Suka Ramai Kecamatan Tapin Tengah Kabupaten Tapin dan Desa Samuda Kecamatan Daha Selatan, Kab Hulu Sungai Selatan. Jumat (02/08/2024).
Kegiatan survei ini merupakan bagian dari upaya Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mempersiapkan pelaksanaan program Cetak Sawah Rakyat (CSR) yang dijadwalkan berjalan pada Tahun 2025 mendatang.
Hendri Sosiawan menambahkan bahwa desa-desa diharapkan segera mengusulkan wilayah untuk cetak sawah. Setelah wilayah dicetak, diharapkan area tersebut tetap ditanami padi untuk menjaga keberlanjutan produksi.
Adapun, Program Cetak Sawah Rakyat di Provinsi Kalimantan Selatan ditargetkan mencapai area seluas 252.019 hektar. Namun demikian, Mentan berharap bahwa kontribusi dari Provinsi Kalimantan Selatan dapat mencapai 500.000 hektar. Program ini dirancang secara swakelola untuk meningkatkan luas baku lahan sawah dengan melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat dalam pengelolaan dan pelaksanaannya.
Hendri juga menambahkan bahwa Inisiatif ini bertujuan tidak hanya untuk memperluas area produksi padi, tetapi juga untuk memastikan keberlanjutan penggunaan lahan sawah yang telah dicetak.
“Dengan dukungan program Cetak Sawah Rakyat dan keterlibatan semua pihak, diharapkan dapat memperbaiki ketahanan pangan lokal, serta memperkuat ketahanan pangan nasional secara keseluruhan”, pungkas Hendri.