BANJARMASIN – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) mengelar Rapat koordinasi percepatan usulan cetak sawah rakyat yang dilaksanakan di Makorem 101/Antasari. Acara ini dihadiri Komandan Korem 101/Antasari, Tenaga Ahli Mentan, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Kalimantan Selatan, serta Plt. Kepala BPPSDMP. Kamis (01/08/2024).
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, menyampaikan dalam berbagai kesempatan, jika ancaman krisis pangan harus diantisipasi dengan cepat.
“Jika tidak ada langkah cepat dan strategis, maka akan berakibat fatal pada seluruh sektor, untuk itu seluruh insan pertanian harus bergerak cepat, agar krisis pangan tersebut dapat dicegah secepat mungkin” ucapnya.
Pelaksana Tugas (Plt). Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menyampaikan dalam berbagai kesempatan bahwa Sektor pertanian perlu ditangani dengan serius dan diperlukan kolaborasi yang harmoni dalam menyelesaikan permasalahan yang ada.
Dedi mengajak para pihak untuk berkolaborasi meningkatkan produksi, Perluasan Areal Tanam (PAT) dan meningkatkan Indeks Pertanaman (IP).
Rapat Kordinasi bertujuan yang digelar untuk membahas dan mempercepat proses usulan cetak sawah rakyat yang direncanakan akan dimulai pada tahun 2025 mendatang. Dalam kesempatan tersebut, para peserta rapat membahas berbagai strategi dan langkah konkret untuk memastikan program ini dapat berjalan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Komandan Korem 101/Antasari Brigjen Ari Aryanto menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak untuk mencapai tujuan bersama, yaitu peningkatan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani.
Sementara itu, Tenaga Ahli Kementerian Pertanian Republik Indonesia Hendri Sosiawan memaparkan dukungan dan kebijakan yang akan mendukung percepatan cetak sawah tersebut.
Dedi Nursyamsi juga menyampaikan rencana tindakan serta harapan agar semua persiapan dan implementasi program dapat berjalan lancar dan efektif.
“Dengan adanya rapat koordinasi ini, diharapkan proses percepatan usulan cetak sawah rakyat dapat dilakukan dengan lebih efisien, mendukung pencapaian target yang telah ditetapkan untuk tahun 2025, dan meningkatkan produktivitas pertanian di Kalimantan Selatan”, terang Dedi.