Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengingatkan semua pihak untuk segera turun ke sawah atau percepatan tanam, sebagai upaya meningkatkan produksi pangan demi mencapai swasembada pangan.
“Merah putih memanggil kita semua. Segera turun ke sawah memastikan pertanaman dan lakukan pompanisasi,” ucap Amran dalam keterangan tertulis di Jakarta.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi pun mengajak insan pertanian untuk memanfaatkan lahan rawa hingga produktif.
“Lahan Rawa dapat menjadi produktif apabila Didukung oleh sarana-prasarana, teknologi yang mumpuni, serta peran penyuluh dalam mendampingi petani di lapangan,” paparnya.
BPPSDMP pun mengamini hal tersebut dengan berupaya memanfaatkan dan mengembangkan lahan rawa sebagai alternatif peningkatan produksi padi.
Hal ini dilakukan dengan melaksanakan kunjungan lapangan ke lahan sawah petani di wilayang Murung Keramat, Kabupaten Barito Kuala, Jumat (15/03/2024).
Kegiatan ini merupakan lanjutan rangkaian ‘Focus Group Discussion (FGD) Agribisnis di Lahan Rawa Berbasis Pertanian Modern’, yang dilaksanakan di Aula SMK-PP Negeri Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Kamis (14/03/2024).
Hadir menemui dan berbincang dengan petani, diantaranya Staff Khusus Mentan, Tenaga Ahli Mentan, Kapusdiktan, Kepala BBPP Binuang, Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Beberapa Kepala UPT Lingkup Kementerian Pertanian, dan juga penyuluh dan mantri tani setempat.
Pada kesempatan yang sama Kepala BBPP Binuang Wahida Annisa Yusuf menyampaikan kesiapan BBPP Binuang dalam mendukung Optimalisasi Lahan Rawa berbasis Pertanian Modern.
Nantinya Lahan yang akan di optimalisasi dilakukan dengan rehabilitasi saluran Irigasi menggunakan alat berat, pembangunan JUT, pembangunan pintu air, Pembangunan unit pompa air, kegiatan olah tanah. “Itu full mekanisasi, “jelas Wahida.
“BBPP Binuang akan mendukung program tersebut sehingga dapat berhasil dan terwujud swasembada pangan Nasional dalam bentuk pelatihan,” Timpal Wahida.
“Pastinya menjadikan Kalimantan Selatan sebagai daerah penyanggah pangan secara nasional,” Pungkas Wahida. (Jk/AG/IRF/rth)