Dengan potensi lahan rawa yang luas, Kalimantan memiliki peran penting dalam mendukung percepatan tanam untuk mencapai target produksi pangan nasional.
Menyadari potensi ini, Kementerian Pertanian (Kementan) mengadakan pelatihan pompanisasi bagi petani di Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, sebagai upaya menghadapi tantangan perubahan iklim yang berdampak pada ketersediaan air.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmen Kementan untuk memaksimalkan produktivitas lahan demi target produksi beras nasional sebesar 35 juta ton pada tahun 2024.
“Dengan optimalisasi lahan, penerapan pompanisasi, dan penanaman padi gogo, kami berupaya meningkatkan produktivitas meskipun menghadapi tantangan cuaca ekstrem,” ujarnya.
Senada dengan itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyoroti pentingnya manajemen air yang efektif untuk menjaga produktivitas pertanian nasional.
“Manajemen air yang tepat adalah kunci pencapaian target produksi. Melalui pelatihan ini, kami ingin membantu petani memanfaatkan teknologi pompa air secara optimal,” ungkap Santi.
Pelatihan yang dilaksanakan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang bersama Pemerintah Kabupaten Kapuas ini melibatkan 29 petani dari kelompok tani (poktan) dan gabungan kelompok tani (gapoktan) Kecamatan Dadahup.
Mereka menerima pelatihan tentang pengoperasian, perawatan, pemeliharaan, hingga perbaikan pompa air secara mandiri.
Pelatihan berlangsung di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Dadahup selama tiga hari, dari 31 Oktober hingga 2 November 2024.
Kepala BBPP Binuang, Wahida Annisa Yusuf, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari program Kementan untuk memastikan ketahanan pangan di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu.
“Krisis air akibat perubahan iklim adalah tantangan serius. Program pompanisasi ini diharapkan bisa menjadi solusi bagi para petani, agar tetap dapat meningkatkan produksi dan mempertahankan keberlanjutan sektor pertanian,” jelasnya.
Selain untuk mengairi lahan, teknologi pompa ini juga bermanfaat untuk mengatur kadar air di lahan rawa, sehingga tidak terjadi genangan berlebihan. Pemerintah berharap dengan pelatihan ini, petani Kecamatan Dadahup mampu beradaptasi terhadap perubahan iklim, menjaga produktivitas, dan berkontribusi terhadap ketahanan pangan nasional.